Gangguan neurologis akut, seperti trauma otak atau stroke iskemik dan hemoragik, adalah salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang paling umum di seluruh dunia. Selain itu, cedera sistemik yang parah seperti sepsis atau syok berat sering kali mempengaruhi otak. Merawat pasien dengan kondisi neurologis dan bedah saraf kritis sangat menantang dan membutuhkan serangkaian keterampilan khusus. Workshop ini merupakan program pelatihan dan pendidikan lanjutan untuk mengelola pasien neuro-kritis. Pada sesi ini akan dibahas mengenai terapi cairan serta nutrisi bagi pasien critical care.

Terapi cairan adalah menambah volume untuk meningkatkan cardiac output, tetapi pada kondisi tertentu pemberian cairan justru akan memberikan efek merugikan bahkan dapat meningkatkan mortalitas. Selain terapi cairan, nutrisi merupakan faktor reversible yang sangat berpengaruh terhadap keluaran klinis pasien kritis. Malnutrisi adalah kondisi penyerta umum yang mempengaruhi tingkat keparahan penyakit di antara pasien rawat inap yang terkontribusi terhadap mortalitas dan morbiditas. Namun, asupan gizi itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi penyakit, kemampuan untuk makan, dan kemampuan untuk menyerap nutrisi secara memadai.

Maka sangat penting bagi klinisi untuk mengetahui strategi yang rasional dalam menentukan responsivitas cairan sebagai panduan dalam memberikan atau membatasi pemberian cairan dan penentuan asupan nutrisi yang sesuai sebagai bagian dari manajemen pada pasien kritis.