Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu yang dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT). Berbagai problem dapat terjadi pada bayi prematur. Problem yang sering terjadi pada bayi prematur adalah gangguan feeding, dimana bayi-bayi ini tidak memiliki kemampuan minum yang aman sehingga akan menghadapi masalah gangguan respirasi (seperti aspirasi pneumonia), tumbuh kembang, dan status nutrisi. Kegagalan perkembangan menuju minum peroral menjadi tanda awal adanya disfungsi neurodevelopmental, yang sebaiknya diidentifikasi secara dini sehingga bayi segera mendapat intervensi yang tepat. Berbagai intervensi dapat dilakukan agar bayi prematur dapat segera siap untuk minum secara oral tanpa ada gangguan. Handling, positioning, nesting, dan swaddling (membedong bayi) dan massage oromotor sederhana merupakan intervensi habilitasi dini bagi bayi prematur, yang dapat merangsang kemampuan bayi untuk segera siap minum air susu ibu (ASI) secara alamiah per oral. Tindakan-tindakan intervensi habilitasi dini di atas dapat dilakukan oleh professional pemberi asuhan (PPA) yang bertugas di ruang bayi. RSUD Oto Iskandar Di Nata sebagai salah satu RS rujukan di kabupaten Bandung banyak merawat bayi-bayi prematur dengan berbagai masalah medis, salah satunya adalah gangguan feeding. Kunci keberhasilan dalam pelayanan bayi prematur, antara lain adalah tersedianya tenaga kesehatan yang sesuai dan kompeten. Untuk mencapai kompetensi tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PPA di ruang bayi. Oleh karena itu RSUD Oto Iskandar Di Nata bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung dalam rangka implementasi fungsi tridharma perguruan tinggi, yaitu bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, bermaksud untuk menyelenggarakan workshop kesehatan tidak berbayar.