Angka kematian ibu dan bayi merupakan dua indikator yang lazim digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan di suatu Negara. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
masih cukup tinggi termasuk peringkat kedua tertinggi di ASEAN. Penurunan angka kematian
ibu dan bayi menjadi salah satu program prioritas yang dijalankan Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) dan menargetkan untuk menurunkan AKI menjadi 183 per 100 ribu kelahiran
hidup di tahun 2024 ini, sesuai dengan salah satu agenda utama SDGs.
Untuk mencapai hal tersebut, maka kita harus bisa melakukan upaya optimal dalam
meningkatkan kesehatan reproduksi wanita Indonesia, baik sebelum masa kehamilan, saat
kehamilan, saat kelahiran dan pasca melahirkan. Salah satu peranan penting dalam proses
tersebut tentu saja pemeriksaan antenatal yang berkualitas dan teratur selama kehamilan,
sehingga nanti ibu kan melalui seluruh rangkaian kehamilan dan persalinan dengan aman.
Kehamilan adalah fase yang sangat penting dalam kehidupan seorang wanita, yang
menuntut perhatian khusus pada aspek kesehatan dan kesejahteraan. Salah satu faktor kunci
yang berperan dalam memastikan kesehatan ibu dan janin adalah pengaturan gizi yang tepat
selama kehamilan. Pengaturan gizi pada ibu hamil merupakan aspek yang sangat krusial
dalam memastikan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang optimal.
Kanker leher rahim merupakan penyebab kematian tertinggi bagi perempuan di
Indonesia, terutama karena banyak kasus yang terdeteksi pada stadium lanjut. Menurut data
dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker leher rahim menempati peringkat kedua
setelah kanker payudara. Perjalanan penyakit kanker ini membutuhkan waktu lama, sehingga
kanker leher rahim dapat dicegah dengan ditemukan sedini mungkin melalui skrining kanker
leher rahim terutama pada remaja dan usia produktif.
Tema Kegiatan Seminar Kesehatan ini adalah mewujudkan kesehatan ibu yang paripurna
agar menghasilkan anak anak yang sehat dan berkualitas.