Penyakit pernapasan kronik, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), hipertensi pulmonal, dan penyakit paru kerja, merupakan kondisi yang memberikan beban yang berat kepada semua penderita. Sekitar 17.4% dari seluruh kematian di dunia adalah akibat dari penyakit pernapasan kronik (WHO, 2002). Asma, yang merupakan salah satu penyakit pernapasan kronik adalah suatu penyakit heterogen, umumnya ditandai dengan inflamasi kronik saluran pernapasan. Asma ditandai dengan adanya riwayat gejala-gejala pada saluran pernafasan seperti mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk yang bervariasi sepanjang waktu dan juga intensitasnya, disertai adanya keterbatasan aliran udara yang bersifat reversible (GINA 2017). Di seluruh dunia, asma merupakan penyakit yang menjadi masalah publik dan sering dijumpai di masyarakat dan berjumlah sekitar 300 juta orang penderita. Sejalan dengan populasi dunia yang terus bertambah, diprediksikan populasi penderita asma akan bertambah menjadi 400 juta orang (WHO, 2010; GINA, 2009; GINA, 2003; Chan, 2008).
Prevalensi asma yang meningkat dari waktu ke waktu menyerang negara maju maupun negara
sedang berkembang (Supriyatno, 2005). Namun 80% kematian yang disebabkan oleh asma
terjadi pada negara yang berpendapatan rendah dan sedang kebawah. (WHO, 2010).
Peningkatan prevalensi tersebut berhubungan dengan, yang pada kebanyakan negara, penyakit
asma sering tidak terdiagnosa atau jika terdiagnosa, penderita asma tidak memiliki akses
terhadap pengobatan dasar, akses kesehatan, dan kurangnya tingkat pendidikan penderita
(GINA, 2003; ENHIS, 2007). Menurut hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),
prevalensi penderita asma di Indonesia adalah 4.5% (BPPK, 2007). Pratama dkk. (2009) juga
melakukan penelitian di RSUP Persahabatan pada tahun 2006, selama enam bulan dan
menemukan 604 penderita asma. Lalu pada penelitian tentang profil kesehatan di Indonesia
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2010) dilaporkan terdapat 5.2% penderita
asma di Jakarta (R Oemarti , 2010). PT Astra Zeneca Indonesia sebagai salah satu perusahaan
yang peduli dengan pengendalian Asma mengajukan webinar ilmiah untuk melakukan edukasi
kepada dokter yang memberikan layanan yang aktif.