Integrasi layanan primer ditandai dengan adopsi teknologi informasi, perubahan
paradigma dalam penyediaan layanan, serta peningkatan aksesibilitas dan ketersediaan layanan
kesehatan. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi salah satu kegiatan penunjang
keberhasilan pelayanan kesehatan dalam peningkatan keberhasilan pembangunan daerah.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan Puskesmas, baik pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat maupun Upaya Pelayanan kesehatan perseorangan yang terintegrasi dalam
pelayanan klaster, perlu peningkatan mutu pelayanan. Di era integrasi layanan primer upaya
perbaikan dan peningkatan mutu di Puskesmas diperlukan inovasi perbaikan di tiap-tiap
layanan, dengan pendekatan yang terintegrasi untuk mencapai perbaikan yang
berkesinambungan yang dapat dilihat dalam program mutu. Inovasi-inovasi yang dikerjakan
pelaksana program Puskesmas sangat bervariasi. Dalam rangka memberikan apresiasi
terhadap aktivitas inovasi Puskesmas tersebut perlu adanya ajang berkompetisi dan bertukar
wawasan. Jambore Puskesmas Nasional diadakan dengan tujuan memberikan penghargaan
sekaligus ajang berbagi pengetahuan antar petugas dan antar Puskesmas dalam berinovasi
Sementara itu kemampuan tenaga kesehatan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah
(KTI) menjadi semakin esensial. KTI merupakan syarat wajib bagi tenaga kesehatan yang
ingin mengembangkan kariernya, baik dalam lingkup akademis maupun profesional.
Berdasarkan ketentuan yang diatur oleh Kementerian Kesehatan dan berbagai lembaga
akreditasi, tenaga kesehatan diwajibkan menyusun KTI sebagai bagian dari pengembangan
kompetensi profesi. KTI ini meliputi penelitian ilmiah dalam bentuk jurnal, artikel populer
yang bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat umum, hingga buku
yang dapat dijadikan referensi keilmuan.
Namun, dalam praktiknya, banyak tenaga kesehatan yang masih menghadapi kendala dalam
menyusun KTI, baik karena keterbatasan waktu, motivasi, maupun kemampuan teknis dalam
memahami struktur dan alur penulisan yang sesuai standar. Tantangan tersebut semakin
kompleks dengan tuntutan profesionalisme yang mengharuskan mereka untuk tetap fokus
pada pelayanan kesehatan sambil menjalankan kewajiban akademis. Di sinilah pentingnya
pemanfaatan teknologi informasi, termasuk kecerdasan buatan (AI), untuk mendukung proses
penulisan secara lebih efisien dan efektif. Untuk itu agar semangat penulisan KTI bisa lebih
menggelora kegiatan lomba akan didampingi dengan seminar dianatranya penulisan KTI.