PLD (Pelatihan Perawatan Luka) bagi Praktisi Kesehatan di Fasyankes

Prevalensi luka mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan oleh Monuteaux, Fleegler, & Lee (2017) di Amerika
Serikat dilaporkan 1.4 juta orang dewasa dirawat karena luka kekerasan di tahun
2000 sampai 2010, dengan prevalensi 1.6% dari semua pasien dewasa di Unit
Gawat Darurat (UGD) di Amerika Serikat. Adapun di Libya, cedera akibat
kecelakaan lalu lintas dalam laporan World Health Organization (WHO) menempati
urutan ketiga (WHO, 2017). Sementara itu, prevalensi luka tertinggi di Indonesia
terdapat di Sulawesi Selatan sebanyak 12.8% dan terendah di daerah Jambi
sebanyak 4.5%, dengan jenis luka tertinggi berupa luka lecet/memar sebanyak
70.9%, kemudian luka robek sebanyak 23.2%, serta penyebab luka terbanyak yaitu
jatuh 40.9%, dan kecelakaan motor 40.6% (Riskesdas, 2013).
Luka adalah suatu kondisi terputusnya kontinuitas jaringan akibat cedera
atau pembedahan, bisa juga diakibatkan oelh kontak fisik maupun perubahan
fisiologis pada kulit (Kartika, 2015), sehingga membutuhkan kajian perawatan luka
yang tepat berupa tindakan pencegahan komplikasi luka dan penyembuhan luka
(NIC, 2016) menggunakan prosedur perawatan yang bertujuan untuk
menghindarkan luka dari infeksi serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Para praktisi kesehatan baik di rumah sakit, layanan primer dan komunitas
akan berhubungan dengan kejadian luka, baik akut maupun kronik. Oleh karena itu,
praktisi kesehatan dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dalam
penanganan masalah proses perawatan luka mulai dari pengkajian komprehensif,
ketepatan perencanaan intervensi, implementasi tindakan, hingga evaluasi hasil
selama perawatan yang terdokumentasi secara sistematis. Salah satu upaya
peningkatan kompetensi tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan
perawatan luka.
Padjadjaran Mitra Education Center (ParaMeter) sebagai Lembaga
pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan menyelenggarakan pelatihan
perawatan luka melalui penyusunan kurikulum dan modul pelatihan berdasarkan
pengembangan teknologi kesehatan terkini bagi praktisi kesehatan, terutama di
fasilitas pelayanan kesehatan agar mampu menolong pasien dengan luka
mendapatkan perawatan luka yang tepat. Sehingga dapat sembuh lebih cepat
secara fisiologi penyembuhan luka serta mencegah luka timbul kembali.